Demam K-POP saat ini sedang melanda sebagian besar remaja Indonesia.
Boyband, girlband, solois bahkan hingga rapper dari Negeri Ginseng
tersebut menjadi populer di kalangan remaja. Mulai dari remaja yang
tinggal di kota hingga remaja-remaja yang ada di pelosok desa. Kita bisa
mendengar lagu-lagu K-POP dimana saja. Pernak pernik K-POP, mulai dari
poster, wallpaper dan tema handphone hingga biografi seputar K-POP pun
menjadi laris manis. Gaya berpakaian, gaya rambut dan gaya berdandan pun
berbau K-POP-isme. Gema K-POP benar-benar terasa di negeri ini.
Apa penyebab ini semua? Apalgi jika bukan sifat dasar remaja atau bahkan
sebagian besar rakyat Indonesia yang terlalu mudah kagum atau heboh
terhadap sesuatu. Masyarakat kita terlalu mudah "wow" terhadap sesuatu
yang baru. Ya mungkin memang tidak semuanya yang benar-benar 'ngefans'.
Ada juga yang sekedar ikut-ikutan menjadi penggemar dadakan hanya karena
takut dibilang ketinggalan jaman, kuno, katrok, dan tidak 'gaul'.
Pada dasarnya mengagumi atau 'ngefans' bukanlah hal yang dilarang. Itu
merupakan hak setiap orang. Hanya saja kekaguman yang berlebihan itu
yang tidak baik. Seperti ketika Justin Bieber ke Indonesia. Ada fans
yang hingga menangis meraung-raung karena melihat sang idola. Rasa kagum
yang berlebihan itu dapat menimbulkan berbagai masalah. Berikut adalah
hal-hal buruk yang bisa terjadi karena rasa kagum yang berlebihan.
Membunuh kreatifitas
Rasa kekaguman yang berlebihan terhadap seseorang membuat kita cenderung
menjadi 'pengikut'. Kita menjadi malas berpikir untuk menemukan atau
menciptakan sesuatu yang baru. Kita lebih nyaman menjadi serupa
mengikuti sang idola dari pada menjadi berbeda dengan sesuatu yang baru.
Otak kita yang sesungguhnya cemerlang tidak lagi bisa memunculkan
ide-ide kreatif.
Ekspektasi yang berlebihan
Menjadi idola merupakan hal yang terlihat sangat menyenangkan. Memiliki
banyak penggemar dan nama kita selalu dielu-elukan. Saat kita mengagumi
suatu figur, kita cenderung menginginkan hal yang sama seperti yang
dimiliki sang idola. Alhasil kita menjadi mengikuti segala hal yang
dilakukan sang idola, sampai-sampai caranya dalam meraih kesuksesan.
Sehingga muncul sifat 'sok artis' dalam diri kita. Kita menganggap kita
bisa melakukan dan memiliki hal yang sama seperti sang idola. Padahal
kita semua tahu setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda-beda.
Setiap orang memiliki bakat yang berbeda-beda. Belum tentu bakat yang
kita miliki serupa dengan bakat sang idola. Tetapi, karena ekspektasi
kita untuk menjadi seperti sang idola akhirnya kita mengabaikan bakat
yang kita punya.
Munculnya jiwa pesimis
Jika keinginan kita untuk menjadi seperti sang idola tidak terwujud,
muncullah rasa putus asa dalam diri kita. Kita menjadi mengutuk diri
kita sendiri karena tidak memiliki bakat seperti sang idola. Akhirnya
kita menganggap diri kita adalah manusia tidak berguna yang tidak bisa
apa-apa. Padahal, jika kita ingin mencari tahu, masih banyak bakat-bakat
lainnya yang jauh lebih hebat yang kita miliki. Namun sayangnya, mata
kita sudah dibutakan keinginan 'ngartis' kita.
Menghalangi kebahagiaan
Pada dasarnya kebahagiaan itu disebabkan oleh rasa syukur kita. Saat
kita mengidolakan seseorang secara berlebihan, kita hanya melihat
kelebihan yang dimiliki sang idola tersebut, yang mungkin bukan
kelebihan kita. Kita menjadi tidak sadar dengan kelebihan yang kita
miliki. Alhasil kita menjadi jarang bersyukur. Kebahagiaan pun akhirnya
menjauh dari kita.
Menguras isi kantong
"Ngefans" memunculkan keinginan dalam diri kita untuk menyerupai sang
idola. Bayangkan jika seandainya sang idola berganti gaya rambut tiga
kali dalam sebulan. Berganti gaya berpakaian enam kali dalam sebulan.
Berapa biaya yang harus kita keluarkan untuk 'memiripkan diri' dengan
sang idola?
Jadi, bijak-bijaklah dalam mengagumi sesuatu. Ingat pepatah Jawa yang
mengatakan "ojo kagetan, ojo gumunan" yang berarti jangan menjadi orang
yang mudah heran, kagum, dan heboh terhadap sesuatu. Kagumlah dengan
sewajarnya saja. Ambillah hal-hal yang baik dari apa yang kita kagumi.
0 komentar:
Posting Komentar
Harap berkomentar dengan baik, admin akan menghapus komentar yang tidak layak publikasi